Seorang saudagar menikahi seorang putri, dan membangun istana baginya, membelikan gaun mewah baginya, serta membelikan ratusan untuk membuatnya bahagia. Namun putri itu bosan. Ia kehilangan sesuatu, dan terus menerus memikirkan akar kerajaannya. Begitulah adanya dengan jiwa manusia : kau hanya bisa mengelilinginya dengan kenikmatan dunia, tapi ia akan tetap meridukan rumahnya, awal mula yang dipanggilnya Tuhan, tempat ia berasal.
-Talmud-